Sejarah Permainan Bola Tangan Sampai Masuk Indonesia (guru Penjas)

SEJARAH BOLA TANGAN

Bola tangan adalah jenis olahraga beregu yang dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Permainan bola tangan dimainkan oleh 7 orang untuk setiap regunya. Dalam permainannya, bola dimainkan dengan cara melemparkan atau menggelindingkan bola dengan tangan. Setiap regu dalam permainan tersebut berusaha memasukkan bola ke gawang lawan. Di samping itu, pemain harus dapat mempertahankan gawangnya sendiri dari serangan lawan. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi pengetahuan tentang sejarah permainan bola tangan.

Sejarah Permainan Bola Tangan Sampai Masuk Indonesia (guru Penjas)

Sejarah Bola tangan Dunia

Permainan bola tangan yang kita kenal sekarang ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang guru senam dan tokoh gymnastic dari perkumpulan Turnen di Radenburg Jerman yaitu Konrad Korc dan Max Haizer. Pada tahun 1917 Max Haizer menciptakan permainan yang diberi nama torball, kemudian tahun 1919 Carl Scheleur mengubah permainan torball menjadi “hand ball”.

Permainan tim handball saat ini telah dikodifikasikan pada akhir abad ke-19 di utara Eropa -primarily di Denmark, Jerman, Norwegia dan Swedia. Set tertulis pertama dari aturan tim handball diterbitkan pada tahun 1906 oleh guru olahraga Denmark, letnan dan peraih medali Olimpiade Holger Nielsen dari sekolah dasar utara Ordrup dari Copenhagen, Jerman. Aturan modern diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 1917 oleh Max Heiser, Karl Schelenz, dan Erich Konigh dari Jerman. Setelah tahun 1919 aturan ini ditingkatkan oleh Karl Schelenz. Permainan internasional pertama yang bermain di bawah aturan-aturan ini, antara Jerman dan Belgia untuk pria pada tahun 1925 dan antara Jerman dan Austria untuk perempuan pada tahun 1930.

Pada tahun 1926, Kongres Amatir Federasi Atletik Internasional menominasikan sebuah komite untuk menyusun aturan internasional untuk bola tanga (handball). The International Amateur Handball Federation (IAHF) dibentuk pada tahun 1928, dan International Handball Federation (IHF) dibentuk pada tahun 1946.

Permainan bola tangan pria dimainkan di Olimpiade Berlin tahun 1936. Selama beberapa dekade berikutnya, permainan bola tangan dalam ruangan berkembang dan berevolusi di negara-negara Skandinavia. Olahraga ini kembali muncul ke panggung dunia sebagai tim bolatangan untuk Olimpiade 1972 di Munich. Tim bola tangan perempuan ditambahkan pada Olimpiade 1976 di Montreal. Karena popularitasnya di kawasan itu, negara-negara Eropa Timur menyempurnakan acara menjadi kekuatan dominan dalam olahraga ketika diperkenalkan kembali.

The International Handball Federation menyelenggarakan kejuaraan dunia laki-laki pada tahun 1938 dan setiap empat (kadang-kadang tiga) tahun dari Perang Dunia II untuk tahun 1995. Sejak kejuaraan 1995 dunia di Islandia, kompetisi dilakukan setiap dua tahun. Kejuaraan dunia perempuan telah dimainkan sejak tahun 1957. IHF juga menyelenggarakan kejuaraan dunia perempuan dan junior laki-laki. Pada bulan Juli 2009, IHF mencatat 166 anggota federasi - sekitar 795.000 tim dan 19 juta pemain.

Permainan tim handball saat ini telah dikodifikasikan pada akhir abad ke-19 di utara Eropa -primarily di Denmark, Jerman, Norwegia dan Swedia. Set tertulis pertama dari aturan tim handball diterbitkan pada tahun 1906 oleh guru olahraga Denmark, letnan dan peraih medali Olimpiade Holger Nielsen dari sekolah dasar utara Ordrup dari Copenhagen, Jerman. Aturan modern diterbitkan pada tanggal 29 Oktober 1917 oleh Max Heiser, Karl Schelenz, dan Erich Konigh dari Jerman. Setelah tahun 1919 aturan ini ditingkatkan oleh Karl Schelenz. Permainan internasional pertama yang bermain di bawah aturan-aturan ini, antara Jerman dan Belgia untuk pria pada tahun 1925 dan antara Jerman dan Austria untuk perempuan pada tahun 1930.

Pada tahun 1926, Kongres Amatir Federasi Atletik Internasional menominasikan sebuah komite untuk menyusun aturan internasional untuk bola tanga (handball). The International Amateur Handball Federation (IAHF) dibentuk pada tahun 1928, dan International Handball Federation (IHF) dibentuk pada tahun 1946.

Sejarah Bola Tangan Indonesia

Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini ternyata dengan tidak adanya organisasi bola tangan, perkumpulan bola tangan begitu pula pertandingannya. Tetapi permulaan bola tangan telah dimasukkan dalam acara pertandingan PON ke-II Jakarta tahun 1951 yang diikuti teman–teman dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur saja. Jadi permainan bola tangan di Indonesia banyak dikenal oleh pelajar–pelajar sekolah lanjutan sebagai salah satu pelajaran olahraga serta di kalangan angkatan bersenjata.

Permainan bola tangan Indoor (dengan 7 pemain) berkembang pesat dan bertambah populer, karena pola permainannya sangat menarik. Permainan berlangsung dengan tempo yang cepat, dinamis disertai taktik dan teknik yang spektakuler dari para pemain dan juga bolanya diakhiri dengan gerakan menembak yang dilakukan dengan cepat, keras dan tepat. Bolatangan memperlihatkan keterampilan gerak yang tinggi gabungan dari lari, lompat dan melempar bola. Seorang pemain bola tangan harus memiliki kemampuan tinggi dalam koordinasi, kelincahan, kecepatan dan daya tahan serta kekuatan.

Permainan bola tangan pantai merupakan bola tangan yang baru tetapi dimainkan di pasir pantai, jumlah pemain ada 4 ditambah sejumlah pemain cadangan. Pola permainan bola tangan pantai tidak jauh beda dengan bola tangan indoor, bola tangan pantai memiliki besar lapangan, cara pergantian, dan mencetak angka yang berbeda dengan bola tangan indoor. Dalam permainan yang bola tangan indoor setiap mencetak angka nilai pointnya 1 tapi bola tangan pantai ada yang disebut spektakuler gol yaitu mencetak point dengan berputar 360o dengan nilai 2 point. Selain dari spektakuler gol, kiper juga bernilai 2 apabila bisa mencetak angka tanpa berputar dan juga dari titik penalti.

Pada tahun 2008 Indonesia mulai mengembangkan cabang bola tangan. Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah Kejuaraan Olahraga Pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games), karena yang dipertandingkan semua olahraga pantai maka saat itu Indonesia memiliki pemain berawal dari bola tangan pantai. Bolatangan memulai latihan pertama kali di FIK-UNJ (Fakultas Ilmu Keolahragaan-Universitas Negeri Jakarta) dengan materi pemain masih dalam wilayah Jakarta. Seiring waktu, Bapak Mustafa selaku pelatih yang ditunjuk untuk menangani timnas bola tangan Indonesia mengadakan seleksi pemain ke daerah seluruh Indonesia untuk menjadi bagian tim Indonesia dalam rangka kagiatan kejuaraan pantai se-Asia itu.
Sejarah Permainan Bola Tangan Sampai Masuk Indonesia (guru Penjas)

Berakhirnya Asian Beach Games 2008, atlet yang mengikuti Asian Beach Games mulai mengembangkan bola tangan, baik yang pantai maupun yang indoor. Dengan mengadakan perkenalan ke sekolah-sekolah karena bola tangan ada dalam kurikulum pendidikan. 

Selain itu juga bola tangan mulai dipertandingkan antar sekolah dan universitas, tetapi dengan peserta yang belum banyak, masih dalam kawasan pulau jawa. Kemudian berkembang dengan adanya Kejuaraan Mahasiswa Bolatangan Indoor yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2009. Dan klub bola tangan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta ikut bertanding dalam kejuaraan tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, olahraga bola tangan pun semakin dikenal dikalangan pelajar dan mahasiswa. Oleh karena itu banyaklah terlaksana kejuaraan-kejuaraan Nasional antar pelajar dan kejuaraan-kejuaraan Nasional antar perguruan tinggi setiap tahunnya. Bukan hanya itu, dengan semakin dikenalnya olahraga bolatangan, akhirnya provinsi Jawa Barat pun setiap tahunnya mengadakan kejuaraan se-Jawa Barat atau yang dikenal dengan nama “KEJURBAR”.

Pada tahun 2010 kembali Indonesia mengikuti kejuaraan Olahraga pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games) yang ke-2, kejuaraan Olahraga pantai se-Asia ini diselenggarakan di MUSCAT-OMAN. Berakhirnya Asian Beach Games ke-2 ini membuat bola tangan semakin dikenal oleh kalangan pelajar dan mahasiswa, apa lagi dengan diadakannya kejuaraan Nasional Bola tangan indoor tingkat pelajar dan mahasiswa ke-3 yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Keolahragaan pada bulan Juli 2011.

Dengan adanya kejuaraan-kejuaraan Nasional ini diharapkan mampu menyaingi cabang olahraga yang populer lainnya seperti futsal, basket, voli dan kedepannya tim bola tangan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya, tidak hanya di ASEAN tapi juga belahan dunia lainnya.

Demikian informasi yang dapat saya berikan semoga bermanfaat dan dapat ,enjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi anda. perja;anan permainan bola tangan memang sangat jelas keberadaanya, seperti yang ditulis diatas, bahwa permainan bola tangan telah dimainkan oleh yunani kuno, telah dibuktikan dengan batu peninggalan mereka. "Salam "olahraga"

0 komentar