Sejarah Renang Gaya Kupu-Kupu Sampai Berkembang Di Indonesia

Sejarah Renang Gaya Kupu-Kupu Sampai Berkembang Di Indonesia
Pengertian Renang gaya kupu-kupu (butterfly stroke) atau Sering dikenal juga dengan gaya lumba-lumba (dolphin). Ini merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak. Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. 

Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

A. Sejarah Renang Gaya Kupu-Kupu

Pada akhir tahun 1933, perenang Amerika Serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-kupu di perlombaan renang Brooklyn Central YMCA.

Gaya kupu-kupu merupakan hasil pengembangan gaya dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya dada. Armbruster menyebut gaya "baru" tersebut sebagai gaya "kupu-kupu".

Walaupun gaya kupu-kupu sulit dipelajari, perenang gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya sebagai "tendangan sirip ekor lumba-lumba".

Armbruster dan Sieg lalu bersama-sama mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat cepat. Satu ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba. Richard Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang menciptakan "tendangan lumba-lumba" setelah mempelajari gerakan ikan. Volney Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amerika Serikat untuk Olimpiade 1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.

B. Rangkaian gerakan renang gaya kupu-kupu

1) Gerakan kaki

Gerakan kaki renang gaya kupu-kupu merupakan gerakan kaki gaya bebas yang dilakukan secara serentak, seperti gelombang. Berikut cara melakukan renang gaya kupu-kupu.
  • Posisi tungkai lurus dan rapat. Kemudian, lecutkan pinggang dan kaki bergerak untuk melakukan cambukan.
  • Lakukan poros gerakan dari pinggul.
  • Gerak cambukan harus dilakukan secara berkesinambungan.
  • Ruang gerak sendi pergelangan kaki dan punggung kaki dimanfaatkan untuk melakukan cambukan, yaitu menekan air ke bawah secara cepat dan kuat.
  • Gerakkan bagian pinggang ke atas, sehingga kaki terangkat ke atas saat pinggang bergerak ke bawah.

2)   Gerakan Lengan

Gerakan lengan dalam renang gaya kupu-kupu lebih dominan dibandingkan gerak kaki. Gerakan ini akan menghasilkan luncuran yang sangat cepat. Berikut cara melakukan gerakan lengan gaya kupu-kupu.
  • Entry - Tangan masuk ke dalam air, lengan lurus pada posisi miring dan jari-jari lebih rendah dari siku. Tangan masuk ke dalam air sebelum melewati daerah samping bahu.
  • Outsweep - Lengan bergerak ke luar secara berkesinambungan. Akhiri dengan gerakan menangkap (catch). Gerakan ini dilakukan setelah kedua tangan berasa tepat di luar bahu bersamaan dengan cambukan pertama ke bawah.
  • Downsweep - Kedua tangan bergerak ke bawah dan keluar dari lingkaran gerak. Gerakan ini ditentukan oleh cepat lambatnya gerakan menangkap (catch).
  • Insweep - Posisi tangan berada tepat di bawah siku. Tangan ditarik ke dalam, ke atas, dan ke belakang dalam lingkaran kecil di bawah kepala dekat badan. Mengayun ke atas depan dengan siku diangkat ke atas permukaan air dengan membentuk sudut 30o–40o
  • Recovery - Lengan diangkat ke atas permukaan air secara rileks, pangkal lengan diputar ke dalam dan mengayun ke depan.

3)   Gerakan Mengambil Napas

Bernapas merupakan bagian penting saat melakukan renang gaya kupu-kupu. Berikut cara melakukan pernapasan dalam renang gaya kupu-kupu.
  • Ambillah udara pada saat tangan mulai ditarik ke arah bahu dan kepala ke luar dari dalam air.
  • Kemudian, buanglah napas saat kepala akan keluar air melalui gerakan dagu, lalu udara ditarik lagi dengan cepat.
  • Ambillah udara melalui mulut dan dibuang melalui mulut dan hidung secara bersamaan.

C. Perkembangan Renang Gaya Dada Di Indonesia

Perkembangan renang gaya kupu-kupu memang sangat baik di indonesia, namun tetap saja sebelum masuk indonesia tentunya terdapat perjalanan yang cukup panjag hingngga sampai sekarang. Karena gerakan kakinya, gaya ini juga dikenal sebagai gaya lumba-lumba atau dolphin. ... Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang dan menurut sejarahnya merupakan variasi dari gaya dada. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.
Sejarah Renang Gaya Kupu-Kupu Sampai Berkembang Di Indonesia
Perenang nasional Adinda Larasati Dewi, 18, mempertajam rekor nasional nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri atas namanya sendiri pada Festival Akuatik 2019 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.

Dengan waktu 1 menit 0,55 detik, Adinda Larasati mencetak rekor nasional baru untuk nomor tersebut saat berlomba di seri heat 4.
Catatan waktu tersebut memperbaiki rekor lama yang sebelumnya dicetak Adinda di kejuaraan tingkat provinsi di Jawa Timur pada Maret lalu. Pada kejuaraan tersebut, Adinda mencetak rekor nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan waktu 1 menit 00,98 detik.

Adinda mengaku tidak memiliki target khusus untuk memecahkan rekor. Namun, dari rekor yang ia cetak, Adinda selalu mempelajari kembali teknik yang digunakan. "Jadi kemarin aku pecah segini, tekniknya begini, mungkin aku bisa bagusin lagi," jelasnya. (Ant/R-3)

Demikianlah penjelasan yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat untuk anda dan menambah wawasan ilmu pengetahuan anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya. "Salam Olahraga"

0 komentar