Pengertian Dan Teknik Lompat Tinggi (Guru penjas)

Lompat tinggi merupakan cabang olahraga dari atletik yang sangat banyak dipelajari untuk anak sekolah. Pada artikel kali ini sporteducation399.blogspot.com akan memberikan bagai mana pengertian lompat tinggi dan mengetahui teknik-teknik dasarnya. Mari langsung saja kita simak penjelasang pengertian dan teknik lompat tinggi berikut ini.
Pengertian Dan Teknik Lompat Tinggi (Guru penjas)

LOMPAT TINGGI

Lompat tinggi adalah salah satu bagian dari cabang olahraga atletik yang mengandalkan pada kekuatan otot perut dan otot kaki.  Lompat tinggi adalah salah satu jenis olahraga dimana sang atlet harus melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan berbagai jenis gaya yang diperbolehkan (gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop) atau gaya baru yang tidak bertentangan dengan aturan internasiona.

A. Sejarah Lompat Tinggi

Lompat tinggi disinyalir telah ada dan dipertandingkan dalam olimpiade Yunani kuno pada tahun 776 SM.

Sayangnya catatan sejarah kurang lengkap untuk memastikan narasi sejarah kuno dari lompat tinggi ini untuk mendapatkan beberapa informasi tentang bentuk, gaya, lapangan, peraturan dan segala seluk beluk lompat tinggi sebagaimana yang telah ada sejak era modern.

Oleh karenanya, lompat tinggi dianggap sebagai cabang atletik modern yang dibuat dan dipertandingkan dalam olimpiade Skotlandia untuk pertama kalinya pada ke 19.
Dan sejak saat itu, pada olimpiade berikutnya, lompat tinggi menjadi salah satu nomor dalam cabang atletik yang dipertandingkan.

Pada abad ke 19 itulah lompat tinggi masih bisa dibilang tradisional, tanpa sarana dan prasarana yang aman untuk menjamin keselamatan atletnya.

Betapa tidak, waktu itu lompat tinggi diperlombakan tanpa menggunakan matras sebagai alas pendaratan dan hanya berupa tanah datar berumput. Tentu saja banyak atlet yang cidera akibat olah raga tersebut.

Rekor terbaik pada waktu itu adalah lompatan setinggi 1,68 meter yang dilakukan dengan gaya gunting (satu-satunya gaya dan merupakan gaya pertama dalam lompat tinggi yang berhasil dipergunakan untuk melompat dengan ketinggian lebih dari 1,5 meter).

Selanjutnya pada abad ke 20, lompat tinggi telah dimodernisasi dan telah diorganisasikan dalam organisasi atletik internasional IAAF (international Athletic Amateur Federation) yakni pada tahun 1912.

Sejak saat itu atletik lompat tinggi tak lagi menggunakan tanah dan rumput sebagai tempat pendaratan, melainkan matras sehingga atlet lompat tinggi bisa mendarat dengan menggunakan punggungnya atau bagian tubuh yang lain.

Dengan adanya matras ini tingkat keamanan terjaga dan atlet lebih berani lagi untuk mengembangkan teknik dan gaya lompat tinggi (Gaya Fosbury Flop) untuk menghasilkan rekor baru.

Selain gaya gunting yang telah bertahan beberapa tahun sebagai gaya klasik dalam lompat tinggi, akhirnya pada tahun 1895 seorang atlet dari Irlandia, Michael Sweeney berhasil menciptakan gaya baru, yakni gaya gunting eastern cut off.

Gaya ini sedikit berbeda dengan gaya gunting, meski pengambilan lompatan masih bisa disamakan dengan gaya gunting, namun dalam gaya ini atlet melakukan awalan dari sisi samping mistar sehingga posisi tubuh menjadi dengan posisi sejajar dengan mistar sehingga menghasilkan lompatan yang lebih ekonomis dan lebih tinggi dari gaya sebelumnya.

Selanjutnya dalam perkembangannya, telah lahir gaya baru dalam lompat tinggi, yakni gaya guling sisi (wetern roll) yang diciptakan oleh George Horine dan pada tahun 1912 ia berhasil melompat dengan ketinggian 2, 03 meter.

Selain gaya guling western roll, ada lagi satu jenis gaya guling yang masih dipergunakan hingga sekarang, yakni gaya guling straddle yang dipelopori oleh Charles Dumas (rekor 2,13 meter, pada tahun 1956), John Thomas (rekor 2,23 meter, pada tahun 1960), dan Valeriy Brumel (rekor 2, 28 meter pada tahun 1964).

Gaya yang terbaru setelah adanya matras adalah gaya fosbury flop dimana atlet lompat tinggi mendaratkan tubuhnya dengan tumpuan punggung.

Gaya ini masih banyak dipakai terutama oleh atlet yang berbada tinggi dinilai cukup efektif untuk menghasilkan lompatan tinggi.

Gaya ini dirintis oleh Dick Ricarod Fosbury yang memenangkan kejuaraan lompat tinggi pada olimpiade Mexico di tahun 1968. Sejak saat itu gaya ini dipergunakan oleh banyak atlet karena dinilai cukup unik dan efisien.

B. Teknik Dasar Lompat Tinggi

Dalam melakukan lompat tinggi ada beberapa teknik yang harus kalian ketahui seperti gaya gunting, gaya guling sisi, gaya guling straddle, dan gaya flop. Dibawah ini akan dijelaskan teknik-teknik dalam melakukan lompat tinggi adalah sebagai berikut:

1. Teknik Awalan Lompat Tinggi

Awalan merupakan  salah satu kunci awal keberhasilan anda untuk melaukan lompat jauh. Pada Awalan Lompat tinggi, anda juga harus melakkan lari untuk selanjutnya melakukakn tumpuan untuk menghasilkan lompatan yang maksimal, namun kecepatan lari saat lompat tinggi tidak secepat teknik awalan lompat jauh. Dan berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sat melakukan teknik awalan pada lompat tinggi:

Sudut Awalan dan Titik Awalan Harus tepat. Titik awalan merupakan titik dimana anda berdiri untuk memulai melakukan awalan. Pada setiap gaya terdapat sudut titik awalan yang berebeda untuk memaksimalkan lompatan. Dan berikut adalah sudut yang bisa diambil yang disesuaikan dengan gaya lompat tinggi yang akann dilakukan.
  • Gaya Straddle, sudut awalan antara 30 hingga 35 derajat
  • Gaya gunting, sudut awalan antara 40 hingga 50 derajat
  • Gaya Guling sisi, sudut awalan kurang lebih 40 derajat
  • Gaya Flop, sudut awala antara 70 hingga 85 derajat, meskipun pada tiga langkah sebelum melakukan tumpuan sudut lari mengicil menjadi antara 30 hingga 40 derajat. Pastikan untuk mendapatkan sudut terbaik sesuai dengan gaya yang akan anda lakukan.
  1. Arah dari awalan tergantung dari kaki yang akan anda gunakan untuk melakukan tumpuan. Karena sudut yang dipakai dari tiap gaya juga berbeda sehingga anda juga harus mengetahui kaki mana yang terkuat dan juga disesuikan dengan teknik lompaatanya. Jika kaki kanan anda yang akan digunakan untuk melakukan tolakan, anda bisa mengambil start dari sisi kanan juga.
  2. Berbeda dengan teknik lompat jauh, dimana harus berlari cepat untuk mendapatkan lompatan yang jauh, pada teknik lompat tinggi kecepatan saat berlari bukanlah kunci untuk mendapatkan lompatan yang tinggi. Hal ini bahkan malah mendorong tubuh anda kedepan, sehingga mempersulit untuk melakukan tolakan. Langkah kaki ketika melakukan awalan adalah diawali dengan berlari pelan untuk selanjutnya dipercepat dengan wajar.
  3. BIasanaya langkah yang dilakukan dalam melakukan awalan dalam lompat tinggi adalah antar 9 hingga 15 langkah.

2. Teknik Tolakan Lompat Tinggi

Untuk melakukan tumpuan bisa menggunkan kaki yang paling kuat dan harus pada titik tolakan. Titik tolakan atau titik tumpuan merupakan titik dimana tempat untuk melakukan tolakan agar bisa melompat melewati mistar. Setelah melakukan awalan dengan berlari, anda sudah bisa memprediksi kaki mana yang akan jatuh pada kaki tumpuan. Untuk melatihnya, anda bisa mengulangi latihan dalam menentukan jumlah langkah dan juga jatuh kaki saat berada di titik tumpuan. Titik awalan yang baik adalah ketika melakukan lompatan, titik tertinggi tepat ketika melayang diatas mistar.

Jika titik tumpuan terlalu jauh, maka tinggi maksimal lompatan maksimal, dan ketika turun dari lompatan bisa menyenruh mistar. Dan jika titik tumpuan terlalu dekat, mistar bisa tersentuh saat akan melayang diudara. Dan berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tolakan.
  • Badan ditumpukan pada kaki bagian bawah dengan menekukan kaki dengan sudut sekitar 130 hingga 160 derajat, sehingga tolakan yang dihasilkan besar.
  • Ketika akan melakukan tumpuan, condongkan badan agak kebelakang, kecuali jika melakukan gata flop, jangan condongkan badan ke belakang.
  • Lakukan tumpuan dengan kuat dan cepat, sehingga menghasilkan tenaga tolakan (daya ledak) yang besar
  • Ketika melakukan tumpuan, lakukan dengan menggunakan bagian tumit terlebih dahulu, kemudian diteruskan dengan seluruh telapak kaki dan ujung kaki. Tumpuan kaki usahakan lurus dari lutut hingga ujung kaki.
  • Ketika melakukan tumpuan, ayunkan lengan serentak untuk menambah daya dorong.

3. Teknik mendarat lompat tinggi

Teknik mendarat dalam melakukan lompat tinggi, bukanlah sesuatu hal yang menentukan dalam perlombaan lompat tinggi. Karena inti dari lompat tinggi adalah melompat  setinggi-tingginya, tanpa menyentuh atau bahkan menjatuhkan mistar. Jadi setelah atlet melewati mistar, hasil dari lommpat tinggi sudah terlihat. Dalam melakukan pendaratan, disesuaikan dengan gaya yang digunakan. Usahakan untuk menggunakan tumpuan kaki dan melakukan gerakan anti klimaks yang mirip dengan gaya pegas pada kaki. Dan lakukan dengan sadar, sehingga tidak terjadi cidera saat melakukan lompat tinggi.

C. Sarana Dan Prasarana Lompat Tinggi

  • Lapangan atau awalan
  • Daerah Tumpuan. 
  • Tiang Lompatan.
  • Bilah atau mistar lompatan.
  • Matras atau tempat untuk mendarat
Demikian penjelasan mengenai pengertian dan teknik lompat tinggi, hal terpenting dalam melakukan lompat tinggi adalah kekuatan, kelenturan, dan timing yang pas untuk dapat meraih sebuah keberhasilan pada saat melompat. Itulah yang dapat dijelakan semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan pembaca. Sampai jumpa diartikel berikutnya "Salam Olahraga"

0 komentar