Guru memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru itu tidak harus dituntut memiliki kemampuan mentransformasikan pengetahuan ,pengalamannya dan memberikan tauladan tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi anak didiknya agar mereka dapat mengembangkan potensi diri dan memiliki akhlak yang baik.
Guru inspiratif adalah guru yang terbuka dan membuka wawasan bagi muridnya maupun dirinya sendiri. Membuka wawasan bagi dirinya sendiri, guru yang terbuka dengan berbagai pemikiran baru dan cara-cara baru untuk mensukseskan tugasnya mengajar. Dan guru inspiratif juga membuka wawasan baru bagi muridnya dan secara sungguh-sungguh memfasilitasi kesuksesan siswanya dalam belajar.
Mengajar Itu Horisontal, Bukan Vertikal
Sifat mengajar yang horisontal berarti kita sebagai tentor menempatkan diri sama tinggi dengan siswa kita. Kita berbicara sebagai orang yang lebih dahulu tahu, bukan lebih pintar. Kita mentransfer ilmu, bukan memberi ilmu. Saya seringnya mengatakan seperti ini setelah perkenalan:
“Saya berdiri di depan anda sekalian bukan karena saya lebih pintar dari anda, namun hanya karena saya mengenal ilmu ini lebih dahulu daripada anda. Mungkin suatu saat diantara anda sekalian ada yang lebih mengerti ilmu ini daripada saya. Saya berkeyakinan kuat akan hal ini.”
Pernyataan diatas sudah memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih santai dan lebih menikmati kebersamaannya dengan anda. Jika kelas sudah santai dan dinikmati, maka pelajaran mudah diberikan. Dalam memberikan pelajaran, anggaplah kita sedang bercerita tentang pengalaman sehingga ilmu apapun itu tidak terkesan menyeramkan.
Dibawah ini akan dijelaskan bagai mana cara menjadi guru yang di sukai oleh siswa.
1. Memberikan motivasi kepada siswa
Antusiasme seorang guru dalam mengajar ternyata salah satu faktor yang penting untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri para siswa. Bila Anda terlihat lesu dan kurang bersemangat maka para siswa juga akan menunjukkan hal yang demikian. Upayakan untuk selalu tampil ceria dan bersemangat serta antusias di depan kelas.
Selain itu anda juga dapat menceritakan prestasi anda, atau bisa juga anda menggambarkan seorang atlit yang sedang harum namanya, misalnya seperti Agung Sugenti, pemain bola voli yang memiliki prestasi memperkuat timnas indonesia di asian games kemarin.
2. Jadikan siswa peserta aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa
3. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.
4. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.
5. Kenali minat siswa-siswa Anda
Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan mereka terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam belajar.
6. Mengajak siswa agar mampu berinteraksi
Melakukan kegiatan yang sama secara terus-menerus tentu akan menimbulkan rasa bosan yang berlebihan, hal ini tentu dapat menurunkan semangat belajar para siswa. Apabila siswa sudah merasa bosan tentu akan mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar. Disinilah Anda sebagai guru harus bertindak, berikanlah variasi belajar sehingga para siswa bisa tetap termotivasi dan konsentrasi dalam belajar. Sesekali Anda bisa mencoba metode belajar yang berbeda seperti membuat pembagian peran, studi kasus, simulasi, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil
7. Penyampaian materi yang singkat dan jelas
Tujuan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran oleh siswa. Tugas guru yaitu melakukan pengelolaan pembelajaran (mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian). Hal ini ditujukan agar siswa dapat mencapai tujuan belajar secara maksimal.
Akan tetapi, ada kalanya bapak/ibu guru tidak mampu mewujudkan tercapainya tujuan mulia tersebut karena rendahnya gairah siswa untuk belajar. Dampaknya tentu kurang baik, di antaranya siswa tidak dapat menguasai kompetensi atau tujuan pelajaran. Oleh sebab itu seorang guru harus mampu menyampaikan materi yang mudah untuk diterima murid di kelas.
8. Peraktek di lapangan
Peserta didik pada masa ini sudah mempunyai gaya berpikir yang berbeda dengan peserta didik di masa lalu, maka itu perlu di adakan inovasi dalam pembelajaran. Baik itu merubah metodenya, strateginya maupun model pembelajarannya. Inovasi dalam pembelajaran merupakan sesuatu hal yang perlu untuk dilakukan, karena dengan adanya inovasi dalam pembelajaran akan merubah kegiatan belajar yang lebih modern dan bermakna Inovasi pembelajaran yang ingin saya wujudkan yaitu berupa permainan yang selalu di kaitkan dengan materi yang akan di sampaikan. Yang saya beri judul "Permainan untuk Meningkatkan Pembelajaran".
Jadi, di sini guru dapat menyampaikan materi yang akan diajarkan pada siswanya dengan bantuan permainan yang sedang "in" atau populer dikalangan anak-anak. Tidak hanya permainan yang sedang populer tetapi juga bisa menggunakan permainan tradisional, selain untuk memudahkan materi agar sampai pada anak tetapi hal tersebut juga bertujuan untuk mengenalkan pada siswa permainan tradisional yang mungkin sudah mulai punah di kalangan mereka saat ini.
9. Hargai kesuksesan dan keteladanan
Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk berprestasi.
Mungki hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat dipraktekan sebagaimana mestinya.
0 komentar