Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik. Renang adalah upaya untuk menggerakkan (mengapungkan atau mengangkat) semua bagian tubuh ke atas permukaan air. Renang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan bantuan. Renang adalah cabang olahraga yang menggunakan anggota tubuh terutama bagian tangan dan kaki untuk bergerak di dalam air.
Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas sejarah renang sampai berkembang di indonesia. Tidak usah berlama-lama untuk lebih jelasnya lasngsung saja simak penjelasan mengenai sejara renang dibawah ini
Sejarah Renang
Sejarah olahraga renang sudah dimulai sejak zaman batu atau sejak masa prasejarah yang berkembang di berbagai negara di belahan dunia. Hal ini diketahui dengan adanya lukisan dan gambar-gambar kuno yang ditemukan di gua daerah Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Olahraga renang juga berkembang di Eropa yaitu di Yunani dan bangsa Romawi yang menganggap renang sebagai salah satu faktor penting dalam latihan keprajuritan bangsa romawi. Jepang mewajibkan semua prajuritnya dapat berenang.
Nicolas Wymann merupakan seorang profesor Jerman yang menulis dan membukukan catatan tentang renang modern untuk pertama kalinya pada tahun 1538. Renang juga banyak dituliskan di dalam pasal dan ayat-ayat injil yang mengatakan pada kala itu manusia berenang. Sejarah renang juga tditemukan pada catatan berbagai hikayat seperti hikayat Beowulf, Gilgamesh, Odyssey dan Iliad.
Pada tahun 1800 dibuat kolam renang untuk yang pertama kali di Jerman dan Australia sebagai tempat berlatih oleh para prajurit. Pada saat itu renang mulai dimasukkan ke dalam matapelajaran di sekolah-sekolah keprajuritan. Teknik renang gaya bebas mulai dipopulerkan oleh Arther Trudgen pada tahun 1873. Trudgen mendapat inspirasi dari gaya renang bangsa Indian di Amerika. Trudgen meniru dan mempopulerkan gaya bebas yang digunakan oleh bangsa Indian, sehingga gaya bebas juga dikenal sebagai gaya Trudgen. Pada tahun 1902 Richard Cavil menyempurnakan gaya bebas yang dipopulerkan oleh Trudgen dengan menambah kombinasi gerakan tendangan kaki untuk menambah kelajuan badan pada saat berenang. Richard Cavil terinspirasi dari gaya renang bangsa Indian Amerika dan mengembangkannya di kepulauan Solomon.
Pada tahun 1908 dibentuk federasi renang tingkat dunia untuk pertama kalinya yaitu Federation Internationale de Natation de Amateur atau Federasi Renang Amatir Internasional. Pada waktu itu renang gaya kupu-kupu masih menjadi bagian dari renang gaya dada sebagai variasi, barulah pada tahun 1952 gaya kupu-kupu terpisah dari renang gaya dada dan berdiri sendiri sebagai renang gaya kupu - kupu.
Sejarah renang mencatat renang mulai diperlombakan pada 36 tahun sebelum masehi oleh kaisar Suigui di Jepang. Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
DI Eropa renang mulai diperlombakan pada tahun 1800an dan hampir semua pesertanya menggunakan renang gaya dada. Olahraga renang diperlombakan dalam Olimpiade modern pertama kalipada tahun 1896 Athena, Yunani. Olimpiade Athena mempertandingkan empat nomor yaitu 100 meter, 500 meter, 1.200 meter,untuk renang gaya bebas bebas, dan 100 meter bagi para pelaut
Perlombaan renang untuk wanita mulai diadakan pada tahun 1912 dalam Olimpiade di Stockholm, Belanda. Pada saat itu hanya memperlombakan renang gaya bebas dengan nomor bebas. Olahraga renang semakin populer dikalangan masyarakat, dan banyak anak-anak yang sudah berlatih renang sejak usia dini.
Sejarah Renang di Indonesia
Sejarah renang di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa kerajaan Majapahit berenang dilakukan dengan tujuan berperang, menangkap ikan, maupun sebagai bajak laut. Armada perang Majapahit terkenal sebagai armada perang yang berani mengarungi lautan dan samudra untuk menambah wilayah kekuasaan kerajaaan Majapahit. Armada Majapahit berani menyebrangi sungai-sungai besar dan mengarungi lautan nusantara hanya dengan menggunakan perahu dan rakit. Tanpa mempunyai kemampuan berenang yang baik hal ini mustahil untuk dilakukan. Selain armada Majapahit kemampuan berenang juga dimiliki oleh Jakat ingkir atau Sultan Hadiwijaya yang melakukan suatu perjalanan panjang mengarungi sungai-sungai besar dengan menggunakan rakit.
Bukti sejarah renang di Indonesia ditemukan pada beberapa situs sejarah seperti relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau daerah sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini membuktikan renang di Indonesia sudah ada sejak zaman sejarah tetapi belum diketahui gaya renang yang digunakan pada saat itu.
Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda. Cihampelas di kota Bandung menjadi kolam renang yang pertama kali didirikan pada tahun 1904. Kemudian dibangun pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu kolam renang hanya diperuntukkan untuk orang-orang berkulit putih bukan untuk orang pribumi. Pada tahun 1930 dibangun kolam renang di beberapa kota besar di Indonesia seperti kolam renang di daerah Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Semarang dan di Cirebon.
Sejarah renang di Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943 – 1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang ang ada di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945 karena bangsa Indonesia fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Organisasi renang di Indonesia dibentuk pada tanggal 24 Maret 1951 dengan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang (PBSI) yang diketuai oleh dr. Poerwosoedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comittee (IOC) dan FINA.
Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan yaitu dengan gaya renang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Organisasi Renang didunia
Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA) ialah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini dipercaya oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Terkecuali renang, FINA pula yaitu induk organisasi internasional polo air, selam, renang indah, & renang perairan terbuka. Markas akbar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, & renang indah di tiap-tiap negeri & teritori mempunyai wewenang jadi anggota FINA.
Terkecuali mengadakan kompetisi internasional & regional, FINA mengusahakan memajukan olahraga renang di seluruhnya dunia, antara lain bersama menambah jumlah alat olahraga renang. FINA bertugas menciptakan peraturan internasional utk turnamen renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, & renang indah.
Struktur organisasi
Anggota FINA berjumpa dalam jumpa reguler yg dinamakan Kongres. Kongres FINA terdiri dari Kongres Umum & Kongres Teknis. Kongres Umum (General Congress) mempunyai hak memutuskan seluruh persoalan di dalam FINA. Kongres Teknis (Technical Congress) memutuskan seluruhnya masalah teknis yg tentang dgn pertandingan renang. Ketetapan Kongres Teknis sanggup dibatalkan oleh Kongres Umum.
Biro FINA yg beranggotakan 22 anggota dewan perwakilan bersidang buat pilih petinggi eksekutif. diluar itu, FINA serta mempunyai beragam komite & komisi, seperti : Komisi Teknis Renang, Panel Antidoping, & Komisi Kedokteran Olahraga.
Anggota
Sampai Olimpiade Beijing 2008, FINA mempunyai 196 anggota. Tiap-tiap anggota FINA pula jadi salah satu dari 5 asosiasi renang regional.
Asia (43) : Federasi Renang Amatir Asia (AASF)
Afrika (45) : Konfederasi Renang Afrika (CANA)
Amerika (40) : Uni Renang Amatir Amerika (ASUA)
Eropa : Liga Renang Eropa (LEN)
Oseania : Asosiasi Renang Oseania (OSA)
Catatan : Angka dalam kurung menunjukkan jumlah anggota FINA di benua tersebut, bukan jumlah anggota asosiasi renang regional.
Perkembangan Renang Di indonesia
Usai sukses menyelenggarakan LIMA Futsal Nasional 2015, Liga Mahasiswa melanjutkan rangkaian kompetisi ke cabang olahraga air, LIMA Swimming Nasional 2015. Perlombaan tersebut akan diadakan di kolam renang Universitas Negeri Yogyakarta pada Minggu (6/9). Namun, sebelum mengikuti persaingan pada perlombaan tersebut, ada baiknya kita mengetahui sejarah perlombaan renang dunia dan Indonesia.
Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang pada masa itu menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Sementara itu, sejarah renang di Indonesia diawali dengan berdirinya Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada 21 Maret 1951, di bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Kongres PBSI ke V, di mana pada kongres itu di samping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini mengubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI yakni Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.
Hingga akhirnya, pada 1963 di Jakarta, PRSI kembali menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D. Soeprajogi. Selanjutnya didampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu ialah mengubah kembali istilah perserikatan menjadi persatuan. Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.
Demikian penjelasan yang dapat saya sampaikan mengennai sejarah renang yang dapat saya sampaikan, semoga menjagi tambahan ilmu bagi pembaca dan bermanfaat. Renang selain mencari prestasi juga dapat dijadikan atermnatif untuk melatih permnafasan dan menjaga kebugaran jasmani, jadi renang sangat baik untuk dipelari. "Salam Olahraga"
0 komentar