Gaya dada merupakan gaya renag yang paling kuno dan merupakan dari beberapa gaya renag yang tertua. Dalam sejarah sampai sekarang renang gaya dada adalah gaya renang pertandingan pertama yang paling banyak mengalami perkembangan. Gaya dada mulai populer pada tahun 1875 perenang Matte Wabb dengan menggunakan gaya dada sebagai orang pertama merenangi chanell (kanal) di Inggris. Sejak tahun 1970 mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yangkemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu.
Sejarah Renang Gaya Dada
Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875 perenang Matthew Webb dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu.
Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka mengebangkan renang gaya kupu-kupu. Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya renangan di bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan bermacam-macam interprestasi .
Bentuk variasi berenang dengan secara utuh dibawah air digunakan oleh Teofilo Lidofonso pada Olmphiade tahun 1928, ia memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan di bawah air . Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara Olmphiade 1956 Masarufukara dari Jepang. Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju dan dilarang FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan berpikir denganbanyak membuat efiesiengerak tangan, sebagai modikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan.
Perenang Amerika Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan POWER Brassrroke (kekuatan gaya dada). Catie Ballmemperoleh sukses ketika ia mempekondinasikan pergantian dati tangan dengan sangat cakapnya menggunakan tendangan kaki dan untuk beberapa saat Amerika serikat memegang supremasi pada gaya ini. Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas.
Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat. Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin. Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang memakai gaya dada.
Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit. Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan gerak gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memukinkan agak sedikit menunda posisi ambil nafas . Pengembangan ini berperan penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan gaya dada Amerika Serikat .
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin pada gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie yang menjuarai 200meter gayadada Olphiade tahun 1976 , menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya , dengan demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi penelitian setelah Olmpiade Montreal. Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada .
Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan ‘’streamline’’.
Sejarah Perkembangan Renang Di Indonesia
Sejarah renang di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa kerajaan Majapahit berenang dilakukan dengan tujuan berperang, menangkap ikan, maupun sebagai bajak laut. Armada perang Majapahit terkenal sebagai armada perang yang berani mengarungi lautan dan samudra untuk menambah wilayah kekuasaan kerajaaan Majapahit. Armada Majapahit berani menyebrangi sungai-sungai besar dan mengarungi lautan nusantara hanya dengan menggunakan perahu dan rakit. Tanpa mempunyai kemampuan berenang yang baik hal ini mustahil untuk dilakukan. Selain armada Majapahit kemampuan berenang juga dimiliki oleh Jakat ingkir atau Sultan Hadiwijaya yang melakukan suatu perjalanan panjang mengarungi sungai-sungai besar dengan menggunakan rakit.
Bukti sejarah renang di Indonesia ditemukan pada beberapa situs sejarah seperti relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau daerah sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini membuktikan renang di Indonesia sudah ada sejak zaman sejarah tetapi belum diketahui gaya renang yang digunakan pada saat itu.
Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda.
Kolam renang cihampelas di kota Bandung menjadi kolam renang yang pertama kali didirikan pada tahun 1904. Kemudian dibangun pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu kolam renang hanya diperuntukkan untuk orang-orang berkulit putih bukan untuk orang pribumi. Pada tahun 1930 dibangun kolam renang di beberapa kota besar di Indonesia seperti kolam renang di daerah Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Semarang dan di Cirebon.
Sejarah renang di Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943 – 1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang ang ada di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945 karena bangsa Indonesia fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Organisasi renang di Indonesia dibentuk pada tanggal 24 Maret 1951 dengan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang (PBSI) yang diketuai oleh dr. Poerwosoedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comittee (IOC) dan FINA.
Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan yaitu dengan gaya renang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada tahun 1957 PBSI berubah nama menjadi PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Penyelenggaraaan PON ke IV di Makassar mulai memperlombakan renang gaya kupu-kupu.
Demikian sejarah dan perkembangan renang yang dapat saya sampaikan, Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan anda. "
0 komentar