17 Peraturan Dan Pelanggaran Bola Tangan ( Guru Penjas)

PERATURAN DAN KESALAHAN BOLA TANGAN

Salamat bertemu kembali dengan penjaskes.info, dalam kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai peraturan dan pelanggaran dalam permainan bola tangan. Bola tangan adalah permainan bola kecil yang dimainkan dengan cara beregu, damn setiap regunya memiliki masing-masing 11 pemain. Seperti yang sudah dijelaskan diartikel sebelumnya, permainan bola tangan yang kita kenal sekarang ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang guru senam dan tokoh gymnastic dari perkumpulan Turnen di Radenburg Jerman yaitu Konrad Korc dan Max Haizer. Pada tahun 1917 Max Haizer menciptakan permainan yang diberi nama torball, kemudian tahun 1919 Carl Scheleur mengubah permainan torball menjadi “hand ball”.
17 Peraturan Dan Pelanggaran Bola Tangan ( Guru Penjas)
Selain sejarah dari permainan bola tangan, di artikel sebelumnya juga sudah dijelasakan apa saja teknik dasar permainan bola tangan, yaitu menggiring bola, melempar bola, menangkap bola, dan menyuting bola menggunakan kedua tangan. Mungkin kalian juga sudah memahami sejarah dan teknik dasar permainan ini, oleh dari itu gak usah lama mari simak penjelasan peraturan dan pelanggaran bola tangan dibawah ini.

1. lapangan

17 Peraturan Dan Pelanggaran Bola Tangan ( Guru Penjas)
Lapangan bola tangan
  • Lapangan handball berbentuk persegi panjang, dengan panjang 40 meter, dan lebar 20 meter.
  • Di depan sebuah gawang terdapat area gawang. Area gawang adalah garis area gawang 6 meter (600 cm),
  • Garis lemparan bebas (garis 9 meter) adalah garis putus-putus, dibuat 3 meter di bagian luar area garis gawang. Kedua garis memiliki lebar 15 cm.
  • Garis 7 meter/penalty adalah garis dengan panjang 1 meter tepat didepan area gawang 6 meter.

2. Gawan

Gawang memiliki tinggi 2 meter (200 cm) dan lebar 3 meter (300 cm).

17 Peraturan Dan Pelanggaran Bola Tangan ( Guru Penjas)

gawang

  • waktu menurut umur :
  • Umur 16 tahun lebih           :           2 x 30 menit
  • Umur 12-16 tahun               :           2 x 25 menit
  • Umur 8-12 tahun                 :           2 x 20 menit

3. Penambahan waktu (Overtime)

  •  Penambahan waktu (Overtime), dimainkan jika permainan seri. 
  • Waktu overtime terdiri dari 2 kali selama 5 menit, dengan istirahat 1 menit antara babak tambahan. Jika permainan masih berakhir seri, keputusan diambil dengan menggunakan lemparan 7 meter/penalty untuk menentukan pemenang. Tiap team mencalonkan 5 pemain.
  • Time Out diwajibkan ketika 2 menit pemberian hukuman, diskualifikasi atau diberikan izin pengeluaran.
  • Time Out tim yang sudah ditentukan.
  • Tanda peluit oleh pencatat waktu atau oleh delegasi teknis pertandingan.
Perundingan antara para wasit yang diperlukan dalam keadaan yang sesuai dengan peraturan
Time Out di berikan 3 x dengen ketentuan :
  • Babak pertama boleh melakukan 3x Time Out
  • Babak kedua hanya diberikan 2x Time Out,
  • Apabila di babak pertama Time Out tidak dipakai sama sekali maka di babak kedua jatah Time Out di kurangi 1x
  • Apabila Time Out di babak pertama dipakai 1x atau 2x maka di babak kedua menggunakan sisa Time Out yang diberikan di babak kedua. 

4. Bola

Ukuran bola, yaitu keliling dan berat, dapat digolongkan menjadi beberapa kategori yang berbeda dalam tim, mengikuti :
Bola 
  • 58-60 cm dan 425-475 gr (ukuran IHF 3) untuk pria dewasa dan remaja putra (diatas umur 16 tahun).
  • 54-56 cm dan 325-375 gr (ukuran IHF 2) untuk wanita dewasa dan remaja putri (diatas umur 14 tahun), dam remaja putra (umur 12 sampai 16 tahun).
  • 50-52 cm dan 290-330 gr (ukuran IHF 1) untuk anak putri (umur 8 sampai 14 tahun) dan anak putra (umur 8 sampai 12 tahun).

5. Pergantian & Perlengkapan

Tim terdiri dari 14-16 orang. Tidak lebih dari 7 pemain dapat masuk dalam lapangan dalam waktu yang sama. Dan sisanya adalah pemain cadangan. Tim diperbolehkan untuk menggunakan maksimum 4 tim official selama permainan berlangsung. Tim official tersebut tidak dapat diganti selama jalannya permainan. Tim official biasanya tidak diizinkan untuk memasuki lapangan selama permainan.

6. Pemain pengganti

  • Penggantian pemain di lapangan dapat dilakukan berkali-kali, tanpa memberitahukan kepada pencatat waktu/pencatat angka, selama para pemain yang menggantikan sudah meninggalkan lapangan.
  • Syarat ini juga berlaku untuk pemain pengganti dan penjaga gawang.
  • Kesalahan penggantian akan mendapat hukuman pengskorsan selama 2 menit untuk pemain yang salah tersebut.
  • Kaosteam 1 team, team lawan, penjaga gawang dari kedua team harus berbeda

7. Penjaga Gawang

  • Penjaga Gawang  jaga gawang diperbolehkan untuk :
  • Menyentuh bola dengan seluruh bagian dari badan selama melakukan tindakan pertahanan di dalam area gawang
  • Memainkan bola di dalam area gawang, penjaga gawang tidak diperbolehkan, bagaimanapun, untuk menunda melakukan lemparan (pegang bola 3 detik).
  • Meninggalkan area gawang tanpa bola dan ikut serta dalam permainan di area permainan, penjaga gawang harus patuh pada peraturan yang berlaku sama seperti para pemain lainnya di area bermain.
  • Meninggalkan area gawang dengan bola, ini mengacu pada lemparan bebas atau pelanggaran
  • Penjaga gawang tidak diperbolehkan untuk :
Membahayakan lawan ketika melakukan pertahanan.
  • Meninggalkan area gawang dengan bola.
  • Menyentuh bola yang berada diluar area gawang, ketika penjaga gawang berada di dalam area gawang.
  • Mengambil bola kedalam area gawang ketika bola bergerak dan berputar di lantai di luar area gawang.
  • Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola.

Menyentuh bola dengan kaki atau kaki dibawah lutut, ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau bergerak keluar kearah area bermain. Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4 meter), sebelum bola jatuh ketangan lawan yang melakukan lemparan sejauh 7 meter.

8. Wilayah Gawang.

Hanya seorang kiper saja yang diijinkan berada dalam wilayah gawang. Seorang pemain di lapangan dianggap telah memasuki wilayah gawang jika bagian dari tubuh pemain menyentuh wilayah gawang contohnya menginjak daerah gawang. Ketika seorang pemain memasuki wilayah gawang, keputusan yang diambil harus seperti dibawah ini:
  • Lemparan kiper dilakukan ketika seorang pemain dari tim yang menyerang  memasuki wilayah gawang dan menguasai bola atau memasuki tanpa bola tetapi mendapatkan keuntungan dengan masuk ke wilayah gawang.
  • Lemparan bebas ketika seorang pemain dilapangan dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dan mendapatkan sebuah keuntungan, tapi tanpa merusak kesempatan untuk mencetak skor.
  • Lemparan 7-meter ketika seorang pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dan situasi ini merusak kesempatan untuk mencetak gol.

9 .Memainkan Bola, Bermain Pasif

Hal yang diijinkan adalah :
  • Melempar, menangkap, menghentikan, mendorong bola dengan menggunakan tangan (terbuka atau tertutup), lengan, badan, paha atau lutut.
  • Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik, juga ketika bola tersebut sedang bergulir dilapangan pertandingan.
  • Melakukan maksimum 3 langkah dari bola
  • Bermain Pasif
  • Tidak diijinkan memegang bola dalam penguasaan tim tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk mencetak gol.

10. Kesalahan-kesalahan dan Permainan Tidak Sportif

a. Hal yang diijinkan :
  • Menggunakan telapak tangan dan tangan dalam mengambil penguasaan bola
  • Merentangkan tangan saat bola melewati tim lawan adalah tidak dalam penguasaan bola
  • Menggunakan badan untuk menghalangi lawan, bahkan dalam posisi lawan tidak sedang menguasai bola
  • Bodi kontak dengan lawan, ketika menghadapi lawan.

b. Hal yang tidak diijinkan :
  • Menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
  • Menghalangi laju lawan dengan dengan tangan atau kaki
  • Menarik atau menahan ( tubuh atau pakaian ), mendorong, lari atau melompat kearah lawan
  • Membahayakan lawan ( dengan atau tanpa bola).

11. Mencetak Gol

Terjadinya Goal
  • Pada saat bola dilempar dan masuk kedalam gawang lawan.
  • pada saat bola dibaa seorang penjaga gawang masuk kedalam gawang namun waklyu masih berjanan di anggap gool
  • Salah satupemain membawa bola dan memasukan bola kedalam gawang musuh dan memasukan bola kedalam gawang.

12. Lemparan Awal

  • Saat memulai pertandingan, lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin dan memutuskan untuk memulai permainan dengan memilih bola di posisinya. Lawannya memiliki hak untuk memilih gawang.
  • Tim akan berganti gawang di babak kedua. Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.
  • Setelah ada gol yang dicetak, permainan akan dilanjutkan dengan lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
  • Lemparan awal diambil dari arah mana saja dari tengah lapangan (dengan toleransi garis pinggir sekitar 1,5 meter). Lemparan dilakukan setelah peluit wasit dan harus dilakukan dalam 3 detik.
  • Pemain yang mengambil lemparan awal harus mengambil posisi setidaknya satu kaki dari garis tengah dan kaki yang lainnya berada di garis atau di belakang garis, dan berada pada posisi tersebut sampai bola telah meninggalkan tangannya.
  • Teman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada peluit dari wasit.
  • Lemparan awal pada permulaan babak (termasuk pada babak tambahan), semua pemain yang kemasukan harus berada di areanya masing-masing. Kecuali si pelempar diijinkan untuk berada di kedua area lapangan, tanpa harus kembali ke daerahnya.
  • Di kedua situasi ini, pihak lawan harus setidaknya berada 3 meter dari pemain yang melakukan lemparan bebas.

13. Lemparan Ke Dalam

Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, atau saat pemain di tim yang bertahan adalah yang terakhir menyentuh bola sebelum bola itu melewati garis gol luar di timnya. Ini juga diberikan saat bola menyentuh langit-langit atau instalasi yang ada di atas lapangan.
  • Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit.
  • Pelempar harus menginjak garis dan tetap dalam posisi tersebut sampai bola itu lepas dari tangannya. Tidak ada batas dalam penempatan kaki.
  • Saat lemparan kedalam sedang dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3 meter dari si pelempar. Tetapi pemain diijinkan untuk berdiri di luar garis area mereka walupun jarak di antara mereka dan pelemparnya kurang dari 3 meter.

14.  Lemparan Kiper

Lemparan kiper diberikan saat :
  • Pemain lawan sudah memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran.
  • Kiper sudah menguasai bola di area pertahanan atau bolanya tidak bergerak di lantai dalam area gawang.
  • Pemain lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai dalam area gawang.
  • Saat bola telah melewati garis luar gawang, setelah terakhir disentuh oleh kiper atau pemain penyerang.
  • Lemparan kiper dilakukan oleh kiper tanpa peluit dari wasit, dari area gawang keluar dari garis gawang.
  • Pemain dari tim lain diperbolehkan untuk berada di luar area gawang, tapi mereka tidak diperbolehkan untuk menyentuh bola sampai bola itu sudah sepenuhnya melewati garis area gawang.

15. Lemparan Bebas

  • Prinsipnya, wasit akan menghentikan pertandingan dan memulainya kembali dengan lemparan bebas saat :
  • Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran dan itu akan menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola
  • Tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut kehilangan kepemilikan bola
  • Lemparan bebas juga digunakan sebagai cara untuk memulai kembali permainan dalam situasi tertentu dimana permainan telah dihentikan (saat bola masih dalam permainan), bahkan saat tidak ada pelanggaran dilakukan:
  • Saat satu tim yang mempunyai kepemilikan bola saat itu telah diberhentikan permainannya, maka tim ini akan mempertahankan bola nya.
  • Jika kedua tim tidak ada yang memegang bola, maka tim yang terakhir memegang bola akan diberikan kepemilikan bola lagi.
  • Pada saat peluit wasit dibunyikan jika ada keputusan lemparan bebas, maka pemain yang memegang bola pada saat itu harus secepatnya menjatuhkan atau menaruh bola di lantai dimana dia berada.
  • Saat lemparan bebas sedang dilakukan, pihak lawan harus tetap berada pada jarak setidaknya 3 meter dari si pelempar.

16. Lemparan-7 Meter

  • Lemparan 7 meter diberikan saat :
  • Kesempatan untuk mencetak angka dihancurkan oleh tim atau pemain lawan secara illegal.
  • Ada peluit yang tidak sah saat kesempatan emas untuk mencetak angka.
  • Kesempatan emas untuk mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada hubungannya dengan permainan, contohnya penonton memasuki lapangan atau menghentikan permainan dengan meniupkan peluit.
  • Lemparan 7-meter dianggap sebagai lemparan untuk mencetak angka, dalam 3 detik setelah peluit dari wasit.
  • Pemain yang melakukan lemparan 7-meter harus mengambil posis dibelakang garis 7 meter, tidak lebih jauh dari 1 meter dari garis tersebut.
  • Setelah peluit dari wasit, pelempar tidak diperbolehkan menyentuh atau melewati garis 7-meter sebelum bola telah lepas dari tangannya.
  • Teman satu tim dari si pelempar harus memposisikan diri mereka diluar garis lemparan bebas dan tetap berada disana sampai bola telah lepas dari tangan si pelempar. Jika mereka tidak melakukannya, maka tim lawan akan mendapatkan lemparan bebas.
  • Saat pelaksanaan lemparan 7-meter, pemain tim lawan harus berada di luar garis lemparan bebas dan setidaknya berada 3 meter dari garis lemparan 7-meter sampai bola telah meninggalkan tangan di pelempar. Jika mereka tidak melakukannya, kalau lemparan 7-meter tidak menghasilkan gol, maka lemparan akan diulang kembali. Tetapi tidak ada hukuman pribadi.
  • Lemparan 7-meter diulang kembali, kecuali kalau terjadi gol, jika kiper melewati garis 4-meter.

17. Pelanggaran dan kesalan 

  • Pemain tidak diperbolehkan membawa bola lebih dari tiga (3) langkah 
  • Pemain tidak diperbolehkan memegang bola selama 3 detik.
  • Melempar bola keatas kemudian ditangkap kembali sebelum bola mengenai pemain lain.
  • Menyentuh bola dengan tungkai Bawah
  • Dengan sengaja melempar bola kepada lawan
  • memasuki daerah Kiper
  • Memukul, Menarik, mendorong dan menjatuhkan lawan maka dianggap sebagai pelanggaran.
  • Segala tindakan yang menurut wasit merugikan lawan.
Itulah peraturan dan pelanggaran permainan bola tangan, semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan anda, Budaya membaca adalah hal sangat penting dan dapat mempetluas pengetahuan anda dalam segi apapun, mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan dan samopai jumpa di artikel berikutnya. "Salam olahraga"


0 komentar