Pengertian Dan Teknik Dasar Lempar Lembing (Guru Penjas)

Pengertian Dan Teknik Dasar Lempar Lembing (Guru Penjas)

LEMPAR LEMBING

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik. Olahrga ini dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak tertentu. Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan. Dalam Kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian dan teknik dasat dalam olahrahga lempar lembing, yang akan dijelaskan secara jelas dan mudah untuk anda pahami.

A. Pengertian Lempar Lembing

Pengertian lempar lembing adalah olahraga yang masuk kedalam salah satu olahraga atletik untuk nomor lempar. Alasan mengapa dinamakan lempar lembing adalah karena memang alat yang digunakan untuk melempar disebut dengan lembing. Seperti halnya ketika anda mempelajari cara memegang raket bulu tangkis, anda juga harus benar-benar belejar mengenai bagaimana cara memegang lembing yang baik agar supaya lemparan anda bisa jauh.

Alasanya adalah karena tidak sedikit orang yang malah lalai terhadap kesalahan dalam lempar lembing seperti ketika pemain memegang lembing dengan terlalu kuat atau keras maupun juga ketika pemain tersebut tidak meningkatkan kecepatan ketika sudah semakin siap untuk melempar lembing tersebut.

B. Sejarah Lempar Lembing

Lempar Lembing merupakan suatu aktivitas yang memerlukan kecekatan dan kekuatan dalam melempar sebuah tongkat berbentuk tombak akan tetapi lebih ringan dan lebih kecil, seperti hal nya olahraga atletik lain nya Lempar Lembing ini merupakan hasil adopsi dari kebiasaan (Ketangkasan) pada zaman tersebut. pada zaman dahulu lempar lembing ini lebih digunakan masyarakat sebagai senjata ketangkasan untuk berperang atau berburu.

Aktifitas Lempar lembing ini mulai berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat manusia mulai memasuki zaman bercocok tanam dan meninggalkan aktivitas nomaden nya yang kental dengan aktivitas berburu, sehingga terjadi perubahan mulai dari gaya hidup aktivitas maupun kebudayaan seperti Lempar lembing ini yang dahulunya digunakan untuk berburu pada masa itu mulai berkembang menjadi sebuah Olahraga. Walau belum ada catatan yang  otentik Lempar lembing ini dipresiksi telah berkembang pada zaman yunani klasik. sehingga jamak kalau olahraga atletik ini merupakan asal dari Olahraga atletik ini.

Lempar Lembing ini muarupakan olahraga yang mengharuskan atlet nya untuk melemparkan sebuah benda yang hampir mirip seperti tombak yang disbut Lembing sepanjang 2,5 meter sejauh mungkin, pada tahun 1908 lempar lembing mulai dimasukan kedalam ssalahsatu cabang olahraga dalam Olimpiade pada saat itu lempar lembing sudah mulai banyak diminati ini terbukti dengan berpartisipasinya 42 orang peserta (Atlit) Lempar Lembung dari 11 Negara. dan Swedia merupakan negara yang menjuarai olahraga lempar Lembing ini yang diwakili oleh Erik Lundqvist ia berhasil melemparkan lembing sejauh 54,83 meter. akaibat perang dunia I maka olimpiade selanjutnya dilakukan pada tahun 1920 di antwerp, dan Jonny Myyra dari Finlandia berhasil menjadi juara dengan lemparan sejauh 65,78 meter. myyra juga berhasil memenangkan Olympiade berikutnya di paris pada tahun 1924 dengan jarak lemparan sehauh 62,96 meter.

C. Teknik Dasar Lempar Lembing

Dalam sebuah jenis olahraga, terutama yang menggunakan alat, tentu memerhatikan sekaligus melatih cara memegangnya adalah hal terpenting. Hal ini pun berlaku pada cabang olahraga lempar lembing. Olahraga atletik ini mengharuskan pemainnya untuk memegang lembing dengan efektif dan baik.

Kunci penentu hasil sebuah lemparan bergantung penuh pada cara memegang lembing tersebut dan apabila dilihat dari strukturnya, lembing memiliki lilitan tali yang menjadi tempat pegangan seperti yang disarankan. Ini karena pada area tersebut ada titik berat lembing di mana ini diperkirakan adalah tempat terefektif untuk memegangnya.

Pada teknik memegang lembing, perlu diketahui bahwa ada 3 cara atau teknik yang perlu dilatih, yaitu:

Pengertian Dan Teknik Dasar Lempar Lembing (Guru Penjas)

1. American Style (Cara Amerika)

Pada American style, cara memegang lembing adalah dengan menempatkan ibu jari sekaligus telunjuk untuk saling bertemu pada lilitan lembing atau di belakang balutan lembing. Untuk yang baru menekuni lempar lembing, cara memegang lembing satu ini lebih sesuai.

Untuk atlet pemula, pegangan American style sangat mudah dipelajari sehingga ketika latihan tidak akan begitu menemukan kesulitan. Tak hanya bagi pemula saja sebenarnya, tapi juga secara umum yang memegang lembing pada dasarnya menggunakan teknik American style. Ini adalah teknik yang dasar sekaligus juga paling banyak dan kerap kita jumpai.

Alasan mengapa cara memegang dengan gaya Amerika sangat umum adalah karena selain mudah, daya dorongnya lebih tinggi oleh ibu jari dan jari telunjuk. Teknik pegangan lembing satu ini pun masih populer sampai sekarang dan masih sering digunakan karena memang sangat nyaman sekaligus memberikan daya dorong lebih.

2. Finlandia Style (Cara Finlandia)

Pada umumnya, seringkali cara memegang lembing dengan cara Finlandia kerap dianggap sama dengan cara Amerika. Banyak orang tak terlalu tahu membedakan kedua teknik pegangan yang padahal sebenarnya sangat mudah. Untuk pegangan ini, tekniknya adalah dengan membuat ibu jari serta jari tengah bertemu tepat di bagian lilitan lembing.

Bagian lilitan lembing tersebut artinya ada di belakang balutan. Untuk posisi jari telunjuk, Anda bisa buat posisinya agak lurus dengan batang lembingnya. Tak ada ketentuan kapan harus memakai pegangan yang mana karena pemain atau pelempar lembing juga bisa menggunakan cara Finlandia sedari awal apabila memang lebih nyaman dengan teknik ini.

3. Tank Style (Jepit Tang)

Untuk cara memegang lembing satu ini, pegangan berfokus pada jari telunjuk serta jari tengah yang bertugas menjepit lembing tepat di belakang bagian pegangan. Tentunya pada setiap pegangan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan untuk teknik pegangan ini pun sama baiknya dengan yang lain hanya memang tak sepopuler American style.

Pada dasarnya, memegang lembing dengan tank style cukup menguntungkan bagi pelemparnya. Ini karena pegangan ini mampu menjadi pencegah terjadinya luka di bagian siku pelempar yang diakibatkan biasanya oleh pelencengan. Hanya saja memang ketika melempar, lilitan tipisnyalah yang nantinya menyebabkan masalah sehingga harus mempertimbangkan hal ini juga sebelum menggunakannya.

Tak ada teknik pegangan yang lebih baik dari yang lain karena sebetulnya masalah teknik pegangan lembing kembali ke masing-masing kenyamanan pelemparnya. Seorang atlet perlu memilih jenis pegangan yang paling sesuai dengannya, yakni yang dianggap paling pas dan cocok sesudah melakukan latihan untuk setiap teknik memegang lembing.

Setiap pelempar memiliki selera pegangan dan pelempar wajib memilih cara memegang yang memberikan kenyamanan dan mampu mengendalikan arah lemparan sekaligus jalannya secara lebih tepat. Bahkan pemilihan cara memegang juga dengan mempertimbangkan apakah pelempar dapat menyalurkan energinya secara tepat. Hal ini penting karena pada akhirnya teknik pegangan yang tepatlah yang bakal memberikan hasil pukulan yang baik.

D. Teknik Membawa Lembing

Selain cara memegang lembing, teknik dalam membawa lembing juga perlu untuk Anda kuasai bila ingin menjadi atlet yang baik. Dalam setiap olahraga, mengambil awalan yang tepat akan meningkatkan kemungkinan luar biasa dalam mencapai hasil maksimal. Cara mengambil awalan di atletik lempar lembing berhubungan erat dengan cara membawanya.

Pengertian Dan Teknik Dasar Lempar Lembing (Guru Penjas)
Sebetulnya dalam membawa lembing, seseorang bisa melakukan cara apapun, hanya saja pastikan untuk tidak sampai membuat kecepatan berlari terhambat. Intinya di sini adalah bahwa membawa lembing bisa dilakukan senyaman atlet tersebut, seperti:
  • Membawanya di atas pundak di mana mata lembing posisinya serong ke atas.
  • Bahkan atlet pun sah-sah saja kalau ingin membawa lembing di atas bahu dengan posisi mata lembing sering ke bawah maupun juga mendatar.
  • Tangan akan menjadi rileks ketika membawa lembing dalam posisi mendatar; tak hanya tangan, tapi bagian bahu pun otot menjadi lebih nyaman serta tak begitu tertekan sehingga memang banyak juga atlet yang menggunakannya.
  • Membawa lembing tidak harus selalu di atas pundak, karena membawanya dengan posisi lembing di sisi tubuh juga sah-sah saja untuk dilakukan. Namun pada teknik membawa lembing ini, Anda perlu meluruskan tangan ke belakang supaya menjadi jauh lebih gampang dalam mengambil sejumlah sikap lanjutan. Hanya saja, pada cara membawa lembing seperti ini akan ada sedikit hambatan untuk berlari dengan kecepatan optimal.

E. Teknik Lari Lempar Lembing

Teknik lainnya yang sangat perlu diperhatikan adalah awalannya. Awalan ini merupakan gerakan mula-mula dalam proses melempar lembing dan perlu atlet lakukan dengan melangkah serta berlari ke batas tolakan. Atlet perlu melatih ini di awal karena awalan lari adalah bagian pertama yang tujuannya sebagai pembangun kecepatan gerak tubuh untuk kepentingan hasil lemparan.

Pengertian Dan Teknik Dasar Lempar Lembing (Guru Penjas)
Add caption
  • Pada awalan lari lempar lembing, pelempar lembing bakal perlu berlari seraya membawa lembing tepat di atas kepala sambil menekuk bagian lengan. Hadapkan siku ke depan dan telapak mengarah ke atas.
  • Sementara untuk posisi lembing, pastikan posisinya sejajar dan letaknya di atas garis paralel dengan tanah.
  • Cross steps adalah istilah untuk bagian terakhir dari teknik awalan lari lempar lembing dan istilah lain untuk itu adalah langkah silang. Pada langkah ini akan meliputi adanya hop-steps atau dengan jingkat, cross-steps atau dengan langkah silang di bagian depan, serta rear cross-steps atau langkah silang di belakang.
  • Untuk aturan panjang awalan lari, menurut Ballesteros, wajib untuk tak lebih dari 36.50 m bagi panjang lintasan awalan dan juga tak boleh pula kurang dari 30 m. Perlu ada pemberian tanda menggunakan 2 garis paralel (4 meter) secara terpisah dengan 5 cm untuk lebar garisnya.
  • Dalam teknik peralihan atau cross steps, atlet perlu memutar kedua bahu secara perlahan ke arah kanan ketika menurunkan kaki kiri. Sementara itu, lengan kanan harus mulai digerakkan atau diluruskan ke belakang. Dari situ, titik pusat gravitasi bisa turun perlahan dari yang tadinya meningkat ketika melakukan awalan lari.
  • Teruskan perputaran bahu sekaligus juga pelurusan lengan pembawa lembing ke belakang dan lanjutkan tanpa terputus. Bergeraklah terus sampai atas sampai melampaui kaki kiri atas. Dengan gerakan ini biasanya akan membuat tubuh bagian atas condong ke belakang.
  • Kedua bahu yang mengalami perputaran ke kanan akan membuat pilinan antara tubuh bagian bawah dan atas dan ini sekaligus juga membuat lembing tertinggal dengan baik di belakang tubuh atlet.
  • Sementara itu, fokuskan pandangan tetap selalu ke arah depan.
  • Tumit kanan perlu diangkat ketika terjadi pendaratan oleh tungkai kanan dalam posisi setengah ditekuk pada akhir cross steps sewaktu menggerakkan lutut maju. Dalam waktu yang sama, kedua tungkai perlu dibuka dengan melangkahkan kaki kiri selebar-lebarnya ke depan dan injakkan pula sedikit ke kiri.
  • Tetaplah jaga kedua bahu untuk menghadap ke samping dan lembing perlu untuk tetap dalam posisi dipegang di belakang. Tangan yang membawa lembing pun harus tetap setinggi pundak.
  • Jaga pergelangan tangan supaya tetap dalam kondisi ditekuk dan hadapkan telapak tangan ke atas supaya bagian ekor lembing tak menyentuh permukaan tanah. Saat melakuakn pergerakan ini, lipat lengan kiri menyilang di dada.
  • Di fase akhirnya, saat menurunkan kaki kiri pada posisi akhir lemparan, mulailah untuk pemutaran kedua pinggul ke depan. Gerakan ini bisa diawali dengan sebuah putaran ke dalam oleh lutut dan kaki kanan dan lanjutkan dengan meluruskan tungkai.
  • Selanjutnya, bahu kiri bisa dibuka, dan putarlah siku kanan ke arah luar atas sementara lembing diluruskan di atas bahu dan lengan.
  • Tekanlah kaki kiri ke tanah dan langsung lanjutkan dengan memutar kaki kanan ke dalam lalu diluruskan seraya meluruskan juga lutut kanan. Tujuannya adalah supaya sebuah posisi membusur dapat tercipta dari tubuh atlet dan otot depan bisa meregang kuat.

F. Teknik Melempar Lembing

Setelah teknik memegang, membawa dan bahkan awalan lari, maka seseorang yang ingin bermain lempar lembing dan menjadi atlet profesional memerlukan teknik untuk melempar lembing secara tepat juga.
Pengertian Dan Teknik Dasar Lempar Lembing (Guru Penjas)
  • Ketika hendak melemparkan lembing dari atas kepala, pastikan bawa lembing ke belakang dnegan tangan lurus yang diputar ke arah dalam, sementara itu rebahkan badan ke belakang dengan lutut kaki kanan di saat yang sama dengan pembengkokan siku.
  • Bawa lembing secepat kilat ke atas kepala sambil mendorong pinggul ke depan, barulah kemudian lembing dilemparkan sekuat tenaga ke depan dari atas kepala. Dalam posisi ini, tangan lurus dan dibantu dengan kaki kanan ditolakkan sekuatnya dan badan dilonjakkan ke depan.
  • Lepaskan lembing di saat lurus dan pangkal lilitan tali lembing dapat didorong dengan jari-jari tangan.

G. Posisi Tubuh Setelah Pelemparan

Sesudah menolakkan kaki kanan ke atas dan juga ke depan mendarat, angkat kaki ke belakang dan agak miringkan bagian tubuh sambil agak condong ke depan. Kaki kiri tetap mengarah ke belakang secara rileks sementara tekukkan siku tangan kanan yang berada di bawah supaya lebih dekat ke perut.

Untuk posisi tangan kiri, pastikan untuk tetap rileks dan lemas ke belakang. Pandangan harus tetap fokus ke depan mengikuti arah jalannya lembing sekaligus di tempat jatuhnya. Ketika posisi salah baik dalam melempar dan melepas, maka hasil lempar lembing pun kemungkinan akan kurang memuaskan.

Sarana Dan Prasarana 
Setelah kita mengetahui pengertian, sejarah dan teknik dasar lempar lebing, kali ini akan saya jelaskan alat-alat yang digunakan dalam lempar lembing antara lain adalah meteran,bendera kecil, dan lembing. Lembing adalah benda bearbentuk tombak yang terbuat dari aluminium dangan ukuran sebagai berikut:

Putra
Berat     : 800 gram
Panjag : 260-280 cm
Panjang lilitan : 14-16 cm
Putri
berat (putri) : 600 gram
Panjang(putri)  : 220-230 cm
Panjang lilitan : 14-16 cm

Ukuran lapangan
Lapangan lempar lembing adalah sebagai berikut.
Lebar :    4 meter
Panjang awalan :    30-37 meter
Besar sudut sektor lapangan :   30 derajat

Demikian penjelasan mengenai pengertian dan teknik dasar lempar lebing yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan anda. Dalam melakukan lempar lembing ada beberapa hal penting yang harus dihindari yaitu, memegang lembing dengan tegang, melompat,salah melangkah, dan posisi lembing yang tidak sesuai. Sampai jumpa di artikel berikutnya "Salam Olahraga"

0 komentar